14 September 2009

SETTING GPRS/MMS/3G VIA OTA

SETTING GPRS/MMS/3G VIA OTA

# SIMPATI #
Settig GPRS =
Ketik: GPRStulis 16 nomer diblkg simcard=>Kirin ke 6616
Setting MMS =
Ketik: MMS tls 16 nmr diblkg simcard=>Kirim ke 6616
Setting 3G
Ktk : 3G =>Ke 3636 Kalau ada gangguan silahkan hubungi=>116

# KARTU AS/HALO #
REG GPRS =
Ketik : GPRS=>Kirim 6616
Ketik :
MMS=>Kirim 6616
Setting 3G =>Kirim ke 3636
Apabila ada gangguan hubungi 116
Setting OTA SIMPATI/HALO/AS
Ketik GPRS Merk ponsel Type ponsel=>Kirim ke 5432
Ketik MMS Merk ponsel Type ponsel => Kirim ke 5432

# MENTARI/M3 #
Setting GPRS =
Ketik GPRS Merek ponsel Type hp Kirim ke Mentari =3000
IM3=3939
Setting MMS
Ketik MMS Merk hp Type hp Kirim ke M3=3939
Mentari=3000
Setting 3G
Ketik REG 3G Kirim ke 777
Ketik 3G merk hp type hp kirim 777
Apabila ada gangguan Mentari call 222
M3 call 300

# EXCELCOMMINDO #
BEBAS/XPLOR/JEMPOL
Setting GPRS =
Ketik GPRS Merk hp Type hp kirim ke 9667
Setting MMS =
Ketik MMS Merk hp
Type hp Kirim ke 9667
Apabila ada masalah call 818

THREE/AXIS Semua pengaturan akan berjalan otomatis ketika pertamakali sim card dimasukkan dan stlh melakukan proses regìstrasi

07 Juni 2009

iptables

Iptables

Iptables merupakan aplikasi untuk administrasi filtering paket dan Network Address Translation (NAT) pada IPv4. Gambaran umum, iptables digunakan untuk konfigurasi, merawat dan memeriksa rules tables (tabel aturan) tentang filter paket IP yang terdapat di kernel linux. Tiap-tiap tables memiliki beberapa built-in (bawaan) chains kernel linux dan chains buatan user sendiri. Setiap chains memiliki list / daftar aturan untuk mencocokkan suatu paket yang datang. Setiap aturan tersebut berfungsi memberikan keputusan eksekusi apa yang akan dilakukan bila paket yang datang cocok dengan aturan yang telah dibuat.

gambaran dan contoh kegunaan iptables :

Terlihat bahwa komputer A, B dan C mengirim paket data kepada komputer D yang sudah dilengkapi iptables. Pada konfigurasi iptables dibuat pernyataan bahwa hanya paket yang memiliki huruf c yang boleh diterima komputer D, selain itu ditolak semua. Dan hasilnya, hanya komputer C saja yang bisa mengirimkan paket dan diterima komputer D. Tentunya dengan gambaran sederhana ini kita bisa membayangkan kegunaan iptables lebih detail. Misalkan bila ada komputer asing yang mengirimkan paket data untuk keperluan scanning atau hacking maka paket tersebut langsung ditolak oleh komputer kita.

Iptables memiliki 4 tabel aturan yaitu filter, nat, mangle dan raw. Yang akan saya bahas adalah aturan "filter" karena ini yang seringkali digunakan dalam pengaturan jaringan. Kita sudah tahu bahwa pada table terdapat chains (rantai) yang berisi rules / aturan. Namun perlu diketahui tiap table memiliki chains yang berbeda-beda. Chains pada tables "filter" dari 3 fungsi yaitu INPUT, FORWARD dan OUTPUT. INPUT untuk paket yang disiapkan untuk soket lokal atau komputer kita sendiri. FORWARD untuk paket yang diarahkan / routing ke box dan OUTPUT untuk paket yang di generate / dibuat sendiri. Cara gampangnya untuk memahami, chains INPUT berguna untuk mengatasi paket data yang masuk. FORWARD berguna untuk mengalihkan paket yang datang dan OUTPUT berguna untuk menghasilkan paket data yang akan diteruskan nantinya.


Setelah kita mengetahui ketiga fungsi chains tersebut maka kita perlu mengetahui command / perintah dalam konfigurasi iptables. Perlu diketahui bahwa dalam satu chain terdiri dari beberapa rule / aturan. Tiap-tiap aturan tersebut memiliki urutan prioritas tersendiri. Bila ada paket datang maka akan disesuaikan dengan chains. Setelah dikelompokkan maka paket tersebut diseleksi oleh rule yang terdapat pada chain. Bila ada paket datang yang tidak cocok dengan aturan pertama maka akan diteruskan menuju seleksi aturan kedua dan selanjutnya hingga aturan terakhir. Berikut command-command yang umum digunakan :


-A
yaitu append. Memiliki struktur -A [chain] [aturan]. Berfungsi untuk menetapkan aturan ke dalam chains. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1


-D
yaitu delete aturan. Memiliki struktur -D [chain] [aturan] atau -D [chain] [nomor urutan aturan]. Berfungsi untuk menghapus aturan dari chains atau menghapus aturan berdasarkan urutan list didalam chains. Contoh : iptables -D INPUT 1 ( menghapus aturan pertama dalam chain INPUT )


-I
yaitu insert. Memiliki struktur -I [chain] [nomor urutan aturan] [aturan]. Berfungsi untuk memasukan aturan baru kedalam chain. Bila nomor urutan aturan adalah 1 berarti aturan tersebut dimasukkan ke prioritas utama dalam chain. Contoh : iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1

-R
yaitu replace. Memiliki struktur -R [chain] [nomor urutan aturan] [aturan baru]. Berfungsi untuk menimpa / me-replace aturan lama dengan aturan baru dalam chain. Contoh : iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1 ( menimpa rule kedua dengan rule baru -s 192.168.0.1

-L
yaitu list. Memiliki struktur -L [chain]. Berfungsi untuk menampilkan daftar aturan-aturan didalam chain. Bila chain tidak disertakan maka akan muncul aturan dalam semua chain. Contoh : iptables -L INPUT

-F
yaitu flush. Memiliki struktur -F [chain]. Berfungsi untuk menghilangkan semua aturan pada chain. Contoh: iptables -F FORWARD ( menghapus semua aturan didalam chain FORWARD )

-N
yaitu new. Memiliki struktur -N [chain]. Berfungsi untuk membuat chain baru. Contoh: iptables -N GET

-X
yaitu delete chain. Memiliki struktur -X [chain]. Berfungsi untuk menghapus chain dan ini berbeda dengan -D yang berguna untuk menghapus rule saja. Untuk menghapus chain, dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada aturan-aturan didalam chain tersebut. Dapat digunakan flush untuk menghapus aturan-aturan di dalam chains, Contoh: iptables -X GET

-E
yaitu rename chain. Memiliki struktur -E [chain lama] [chain baru]. Berfungsi untuk me-rename / mengganti nama chain yang ada didalam iptables. Contoh: iptables -E GET PUT

Setelah kita mengetahui perintah-perintah pada iptables, yang kira perlu pahami berikutnya adalah parameter. Kita melihat contoh perintah "iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1". Disini, -s merupakan parameter. Kegunaan parameter adalah untuk mengidentifikasikan spesifikasi aturan dan digunakan untuk mengikuti perintah umum seperti add, delete, insert, replace dan append.


-p

yaitu menunjukkan protokol. Untuk mengindentifikasikan protokol dalam rule seperti tcp, udp, icmp,dst diperlukan parameter ini.Contoh: iptables -A INPUT -p tcp

-m
yaitu match option. Mirip dengan -p tetapi perbedaannya adalah modul yang digunakan. Bila pada -p menggunakan modul yang bersifat spesifik tetapi berbeda dengan -m. Dengan menggunakan parameter ini, kita bebas menentukan nama module yang dipakai dan meng-variasikannya dalam perintah selanjutnya. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.0/16 -m comment --comment "IP yang di-blok" ( berarti modul comment berisi perintah --comment "IP yang di-blok" )

-s
yaitu source alamat hostname / ip. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1

-d
yaitu destination / tujuan dari alamat ip. Contoh: iptables -A INPUT -d 192.168.0.2

-j
yaitu jump. Berfungsi untuk memberikan keputusan setelah paket data cocok dengan aturan. Biasanya terdapat di akhir perintah dan diikuti argumen perintah. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.2 -j DROP.

-i
yaitu in-interface alias nama interface yang menerima kiriman paket ( terbatas pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING saja ). Contoh: iptables -A INPUT -i eth0 -s 192.168.0.2

-o
yaitu out-interface alias nama interface yang akan mengirim paket keluar (terbatas pada chain FORWARD, OUTPUT dan POSTROUTING). Contoh : iptables -A OUTPUT -o eth1 -s 192.168.0.2

-c
yaitu counter untuk menghitung paket-paket yang lewat dari sebuah aturan. Penulisan parameter ditulis sebelum command semacam APPEND,INSERT,REPLACE,dst. Contoh : iptables -c -A INPUT -s 192.168.0.2

-n
yaitu numeric. Parameter ini akan menampilkan output numeric seperti hostname,ip, port, nama network,dst. Contoh: iptables -L -n


-v
yaitu verbose yang berarti menampilkan informasi secara keseluruhan alias dalam bahasa indonesia terjemahannya "bertele-tele". Contoh: iptables -L -n -v

Sekarang kita sudah mendapatkan gambaran tentang penggunaan berbagai command dalam iptables. Lalu apa yang kurang? Argumen! argumen dibutuhkan untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan setelah paket tersebut cocok dengan aturan pada iptables. Ada beberapa argument seperti:

ACCEPT,
Menerima paket data yang datang.

DROP
mengesampingkan paket data yang datang dan tidak memberikan reply. Sehingga paket yang datang langsung dibuang begitu saja tanpa memberikan balasan report kepada pengirim paket.

REJECT
menolak paket data yang datang. Berbeda dengan DROP, REJECT mengembalikan kembali paket yang telah dikirimkan tanpa flag / report.

DENY
menolak paket data yang datang dengan memberikan informasi. Berbeda dengan REJECT, DENY akan memberikan flag / informasi kepada pengirim paket bahwa paket yang dikirimkan telah ditolak.

Nah, sekarang kita sudah mendapatkan gambaran umum bagaimana cara konfigurasi iptables. Berikut akan saya sertakan contoh - contohnya:
#meng-drop semua kiriman paket dari ip address 192.168.0.1
Leonzack:~# iptables -A INPUT -s 192.168.0.1 -j DROP

#menerima paket TCP dari range ip address 192.168.0.1 sampai 192.168.0.15
Leonzack:~# iptables -A INPUT -p TCP -s 192.168.0.1/192.168.0.15 -j ACCEPT

#menolak semua paket ping loopback lokal ( interface yang digunakan adalah lo )
Leonzack:~# iptables -A INPUT -i lo -p ICMP -j DENY


#melihat list daftar aturan
Leonzack:~# iptables -L -n -v

Adapun contoh yang saya berikan masih tergolong mudah. Silakan anda berkreasi untuk menciptakan filter yang sesuai dengan kebutuhan dan secure.

29 Januari 2009

Style XP with Tune-UP

Style XP with Tune-UP Utility 2006

Tampilan windows xp standart kian lama kian membosankan. Untuk menghilangkan rasa bosan tersebut kita bisa ubah tampilannya dengan software – software yang banyak tersedia di internet. Kita bisa memakai resource hacker, XP Styler, Tune Up Utility, etc. Bila menggunakan resource hacker terlalu sulit, menggunakan XP Styler tidak bisa kita ubah sesuai keinginan kita. Paling mudah Membuat style xp menggunakan tune up utility karena resource syle,icon, background selain bisa kita buat sendiri juga bisa kita download dari situsnya yang cukup komplet dengan tampilan yang menarik. Selain itu boot screennya bisa kita rubah gambarnya dengan gambar sesuai keinginan kita.

Pertama – tama yang kita lakukan buka tune-up, lalu klik tune up styler 2

Buka Tune up styler 2

Lalu pilih add, disini sumbernya bisa kita pilih dari file atau download dari situs. Disini akan kita contohkan mengambil dari file.

Pilih Visual Style

Pilih file yang akan kita gunakan sebagai visual style,lalu open

Pilih sumber File

Pilih file yang sudah masuk ke visual style, lalu klik apply

Appliying visual style

Kita bisa lihat hasilnya. Disini taskbar sudah berubah, start menu sudah berubah.

Tampilan taskbar dan start menu

Setelah stylenya kita rubah sekarang kita merubah iconnya. Pertama dari tune up styler pilihlah system elements.

Pilih System Elements

Setelah itu pilih icon packages lalu add icon. Setelah itu klik install.

Add icon packages

Setelah itu klik apply

Proses Applying icon

Sekarang kita bisa liat pergantian icon di explorer.

Icon Explorer berubah

Selain kita merubah icon explorer ini kita juga bisa merubah boot screen. Untuk merubah boot screen ini pertama tama kita masuk di halaman tune up styler. Setelah itu pilih bootscreen lalu add gambar.

Halaman boot styler

Add gambar

Klik Install boot screen

Untuk melihat hasil boot screen kita bisa mereboot computer atau memilih preview boot screen.

Previe boot screen

Demikian tadi langkah – langkah paling mudah merubah visual style xp dengan menggunakan tune up utilility 2006

28 Januari 2009

Tips Menghindari Virus

Tips Menghindari Virus

  1. Namai folder pake tulisan arab. Trik ini berguna untuk menghindari folder-folder disembunyikan dan diduplikat oleh virus. Gunakan shortcut Alt kiri + Shift kiri untuk berpindah antar language (tentu saja hal ini bisa dilakukan jika languanges-nya udah pada diinstal di Regional and Languange Options di Control Panel.
  2. Rename Msvbvm50.dll dan Msvbvm60.dll, keduanya merupakan mesin dari Visual Basic, yang biasanya digunakan untuk membikin program virus local, jika mesinnya dimatiin, ya otomatis virusnya mogok alias gak bisa mengeksekusi program secara otomatis, ketika startup, ketika ada event programnya “tersentuh” dsb. Keduanya ditaruh di “C:\Windows\System32\”
  3. Biasakan menampilkan file di Explorer dalam modus Detail (Klik menu: View –> Details). Agar tiap folder yang kira buka selalu tampil dalam keadaan detail, maka Explorer perlu diset seperti ini: klik menu: Tool –> Folder Options –> Tab View –>Hilangkan tanda centang “Remember each folder’s view settings”. Nah ketika kita udah mensetting satu folder dengan modus detail, maka semuanya akan mengikuti modus pilihan kita itu.
  4. Biasakan juga menampilkan hidden file, folder, file and folder system protected dan extensinya juga. caranya demikian: Tool –> Folder Options –> Tab View –> Pilih “Show hidden files and folders”, Hilangkan tanda centang “Hide extensions for known file types” dan juga “Hide protected operating system files (Recommended)”. dengan begini semua yang tersembunyi tidak akan lepas dari pandangan kita. Tapi ingat jika kita udah nampilin extensi file-file kita, maka kalo me-rename file kita, extensinya juga harus ditulis, misalnya kita rename file Ms. Word: “pertama.doc” kita rename jadi “kedua.doc”. kalo kita rename hanya dengan nama “kedua” saja, maka file ini nggak akan kebaca ama Ms. Word.
  5. Semua perubahan di atas bisa dikembalikan dengan mudah, caranya balikin aja ke kondisi semua, beres khan?.
  6. Kalo lihat file aneh, tidak dikenal, pokoknya yang gak wajar jangan buru-buru diklik, scan dulu dengan antivirus yang ada. Kalo setelah discan masih ragu juga mendingan biarin aja dan tanyakan kepada ahlinya, karena jika salah klik virus itu langsung menjangkiti komputer kita walaupun di komputer kita udah ada antivirusnya. Antivirus gak akan banyak nolong kalo kitanya juga nggak hati-hati, apalagi kalo udah expire masa tugasnya, wah bisa mogok kerja tuh antivirus.